Suatu percobaan yang dilakukan baik dilapangan maupun di laboratorium bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah atas pertanyaan atau hipotesis yang akan dibuat. Percobaan merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk memperkuat atau melemahkan sesuatu yang yang diragukan terutama kondisi yang telah ditentukan oleh seorang peneliti. Untuk dapat mengetahui prinsip atau pengaruh sesuatu terhadap kondisi tertentu diperlukan suatu rangkaian percobaan terencana yang disebut dengan perancangan percobaan.
Rancangan Percobaan (eksprerimen) adalah suatu tes atau serangkaian tes dengan maksud mengamati dan mengidentifikasi perubahan-perubahan pada output respon yeng sidebabkan oleh perubahan-perubahan yang dilakukan pada variable input dari suatu proses. Rancangan percobaan bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penelitian dan persoalan yang akan diankat. Rancangan percobaan banyak dimanfaatkan dalam dunia industri atau penelitian yang berkaitan yang berkaitan dengan produk, penggunaan alat dan lain sebagainya. Suatu percobaan yang dirancang dengan hanya melibatkan suatu faktor dengan beberapa taraf sebagai perlakuan disebut dengan percobaan satu faktor.
Rancangan percobaan dikalsifikan menjadi Rancangan Acak Lengkap (RAL), Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), dan Rancangan Latin Square. Rancangan cross-over merupakan sebuah rancangan yang mengkombinasikan sifat Latin square dan RAKL digunakan untuk membandingkan dua hingga empat perlakuan. Rancangan Acak Lengkap ialah rancangan yang paling sederhana di antara rancangan percobaan yang baku. RAL biasanya digunakan untuk percobaan yang dilakukan di laboratorium, ruang kultur jaringan dan rumah kaca atau dalam percobaan-percobaan tertentu yang memiliki kondisi lingkungan relatif homogen. Rancangan ini disebut rancangan acak lengkap, karena pengacakan perlakuan dilakukan pada seluruh unit percobaan.
1.2 Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami analisis data optimasi dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Rancangan percobaan dibedakan menjadi 2 yaitu rancangan perlakuan dan rancangan lingkungan. Rancangan perlakuan adalah rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimental dengan mengatur unit-unit percobaan dan mengatur perlakuan sehingga sesuai dengan tujuan penelitian. Contoh rancangan perlakuan adalah Rancangan Faktor Tunggal, Rancangan Perlakuan Faktor Ganda 2 Faktor (Faktorial), Rancangan Perlakuan Faktor Ganda 3 Faktor )Faktorial), dan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Rancangan lingkungan adalah rancangan yang digunakan dalam penelitian eksperimental dengan mengatur unit-unit percobaan, bertujuan untuk mengeliminasi faktor lingkungan, sehingga hanya pengaruh perlakuan yang mempengaruhi variabel penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Contoh rancangan lingkungan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), Rancangan Acak Blok Lengkap (RABL), dan rancangan Bujur Sangkar Latin (RBL).
Rancangan Acak Lengkap (RAK) merupakan suatu rancangan acak yang dilakukan dengan mengelompokkan suatu percobaan ke dalam kelompok-kelompok yang homogen dan kemudian menentukan perlakuan secara acak didalam masing-masing kelompok yang ada. Jika pada RAL suatu percobaan digunakan harus homogen, sebaliknya pada RAK tidak perlu homogen dan untuk ketidakhomogen tersebut akan dikelompokkan menjadi satuan-satuan yang mendekati homogen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengelompokkan adalah untuk menjadikan keragaman dalam kelompok menjadi sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok sebesar mungkin. Pengelompokkan yang tepat akan memberikan hasil dengan tingkat ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan Rancangan Acak Lengkap yang sebanding besarnya. Adapun Kelebihan Rancangan Acak Kelompok adalah sebagai berikut:
Lebih efisien dan akurat dibanding dengan RAL karena pengelompokkan yang efektif akan menurunkan jumlah kuadrat galat, sehingga akan meningkatkan tingkat ketepatan atau bisa mengurangi jumlah ulangan.
Lebih fleksibel karena terdapat banyaknya perlakuan, banyaknya ulangan/kelompok dan tidak semua kelompok memerlukan satuan percobaan yang sama.
Penarikan kesimpulan lebih luas, karena kita bisa juga melihat perbedaan diantara kelompok.
Adapun kekurangan dari Rancangan Acak Kelompok adalah sebagai berikut:
Memerlukan asumsi tambahan untuk beberapa uji hipotesis.
Interaksi antar kelompok perlakuan sangat sulit.
Peningkatan ketepatan pengelompokkan akan menurun dengan semakin meningkatnya jumlah satuan percobaan dalam kelompok.
Derajat bebas kelompok akan menurunkan derajat bebas galat, sehingga sensifitasnya akan menurun terutama apabila jumlah perlakuannya sedikit atau keragaman dalam satuan percobaan kecil (homogen).
Memerlukan pemahaman tambahan tentang keragaman satuan percobaan untuk suksesnya pengelompokkan.
Jika ada data yang hilang memerlukan perhitungan yang lebih rumit.
BAB III
PEMBAHASAN
Pengolahan data merupakan suatu proses yang memperoleh data dengan menggunaka cara-cara atau rumus-rumus tertentu. Banyak program komputer yang dapat digunakan untuk menganalisis data, salah satunya adalah SPSS. SPSS adalah aplikasi untuk melakukan analisis statistik. SPSS adalah singkatan dari Statistical Package for the Social Sciences. Aplikasi SPSS adalah salah satu program pengolahan statistic yang paling umum digunakan dalam penelitian yang menggunakan data kuantitatif atau data kualitatif yang dikuantitatifkan. SPSS adalah program aplikasi yang memiliki analisis data statistik yang cukup tinggi. SPSS memiliki sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana, sehingga mudah mengoprasikan dan memahaminya. SPSS ini adalah salah satu program aplikasi yang paling banyak diminati dan digunakan oleh para analis dan peneliti untuk mengolah data-data statistik. Untuk melakukan pengolahan data di SPSS, tahap pertama yang harus dipersiapkan adalah memiliki datanya terlebih dahulu di google sheet agar memudahkan membedakan data mentah dan data yang akan di input pada aplikasi SPSS.
Data RAK
Langkah 1: Jalankan program SPSS
Data editor adalah window yang bersama output window pertama kali keluar pada saat pertama kali dioperasikan SPSS for window. Window ini berwujud kotak-kotak persegi sejenis tampilan spreadsheet yang berfungsi sebagai sarana pemasukan data, penghapusan, pengurutan dan berbagai pengolahan data aslinya. SPSS Data Editor terdiri dari dua tab sheet, yaitu: Data View dan Variable View.
Gambar 1. Tampilan data view
Data View adalah tab sheet yang menampilkan nilai data yang sebenarnya atau label nilai yang didefinisikan. Pada tab sheet inilah, anda mengentri data ke SPSS. Diatasnya terdapat menu-menu seperti File, Edit, View, Windows, dan Help seperti halnya menu-menu umum pada aplikasi under Windows lainnya.
Gambar 2. Tampilan variabel view
Variable View adalah tab sheet yang menampilkan kamus metadata di mana setiap baris mewakili sebuah variabel dan memperlihatkan nama variabel, jenis data (misal: numeric, string, date), lebar cetak, dan berbagai karakteristik lain. Menu yang tersedia dalam Variabel View diantaranya nama, type, label, value, missing, columns, align, meassure, dan role. Ada dua tempat yang harus diisi dalam SPSS, yaitu data view (untuk mengisi data yang akan diolah), dan variable view (untuk tempat variable, atau sumber keragaman dalam tabel sidik ragam).
Langkah 2: Mengisi bagian kolom "Name" pada variable view. Dalam kolom name yang diisi adalah perlakuan, ulangan dan hasil.
Gambar 3. Tampilan Variabel View Setelah Diisi
Langkah 3: Selanjutnya pada kolom “Decimals” disesuaikan berapa banyak decimal yang akan kita gunakan.
Langkah 4 : Setelah bagian Decimals, selanjutnya kolom “Label”. Dalam kolom “label” diisi sesuai yang kita amati pada skripsi. Pada label perlakuan diisi dengan Dosis Herbisida Pendimetalin. Sedangkan pada label hasil diisi dengan Hasil Tanaman Kedelai (ton/ha).
Gambar 4. Tampilan label perlakuan dan hasil
Langkah 5 : Mengisi Values pada bagian perlakuan. Klik 1 kali pada colom values ulangan hingga muncul titik 3, kemudian klik titik 3 tersebut hingga muncul kotak Value Labels. Isi kotak value dengan angka dan kotal labels dengan kode perlakuan 0 = 0 L/ha, 1=1 L/ha, 2 = 2 L/ha, 3 = 3 L/ha, 4 = 4 L/ha dan 5 = 5 L/ha kemudian klik “add” dan seterusnya sampai semua perlakuan dimasukkan lalu klik OK.
Gambar 5. Tampilan value perlakuan
Langkah 6 : Mengisi Values pada bagian Ulangan. Klik 1 kali pada colom values ulangan hingga muncul titik 3, kemudian klik titik 3 tersebut hingga muncul kotak Value Labels. Pada bagian Value diisi dengan angka. Isi kotak value dengan angka dan kotal labels dengan kode ulangan.1= Ulangan I Dan seterusnya seperti pada gambar , kemudian klik “add” dan seterusnya sampai semua perlakuan dimasukkan lalu klik OK.
Gambar 6. Tampilan value ulangan
Langkah 7: Mengisi Data. Klik Data View pada sudut kiri bawah kemudian isi data Perlakuan, Ulangan dan Hasil sesuai dengan data pada skripsi seperti pada gambar dibawah ini (sesuaikan dengan data yang ada.
Gambar 7. Tampilan Data view
Langkah 8: Menganalisis data. Setelah semua dimasukkan dengan benar, maka tahap selanjutnya menganalisis data. Klik Analyze → General Linear Model → Univariate, seperti yang tertera pada gambar dibawah ini.
Gambar 8: Tampilan Analize
Langkah 9: Memindahkan data. Pindahkan “Hasil Tanaman Kedelai (ton/ha)” ke bagian kolom Dependent Variabel dengan cara mengklik tanda panah. Selanjutnya, pindahkan ulangan dan perlakuan (Dosis Herbisida Pendimetalin) ke bagian kolom Fixed Factor(s), seperti yang tertera pada gambar dibawah ini.
Gambar 9: Tampilan Dependent Veriable dan Fixed Factor
Langkah 10: Klik Model → Build term → Lalu pilih Main Effect → import " Kelompok" dan “Perlakuan” dari kolom Factors & Covariates ke kolom Model → Continue.
Gambar 10. Tampilan Model
Langkah 11: Untuk melakukan uji lanjut, maka pilih Post Hoc. Klik Post Hoc → import " Kelompok" dan “Perlakuan” dari kolom Factors ke kolom Post Hoc Tests for → pada kolom Equal variances Assumed, checklist jenis uji lanjutan yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan misalnya LSD, Tuckey dan Duncan → Continue → Ok.
Gambar 11. Tampilan Post Hoc
Langkah 12: Pilih EM Means. Kemudian pindahkan OVERALL dari kolom Factor(s) and Factor Interactions ke kolom Display Means for seperti yang tertera pada gambar dibawah ini. Kemudian klik Continue.
Gambar 12. Tampilan EM Means
Langkah 13: Selanjutnya Klik Option, lalu pada bagian Display → Klik Bagian Desciptive Statistics dan Homogeneity Tests → Klik Continue.
Gambar 13. Tampilan Options
Langkah 14: Setelah semuanya selesai, klik Ok dan kemudian akan memunculkan hasil Outputnya.
Laporan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Nama : Vivi Mutiana No Komputer: 05 Npm : 2205109010 Laboratorium Statistik Dan Sosial Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam - Banda Aceh 2024 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rancangan Percobaan (eksprerimen) adalah suatu tes atau serangkaian tes dengan maksud mengamati dan mengidentifikasi perubahan-perubahan pada output respon yeng sidebabkan oleh perubahan-perubahan yang dilakukan pada variable input dari suatu proses. Rancangan percobaan bertujuan untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi sebanyak yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penelitian dan persoalan yang akan diankat. Rancangan percobaan banyak dimanfaatkan dalam dunia industri atau penelitian yang berkaitan yang berkaitan dengan produk, penggunaan alat dan lain sebagainya. Suatu percobaan yang dirancang dengan hanya melibatkan suatu faktor dengan beberapa taraf sebagai perla...
No Komputer 05 Laporan Praktikum Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) Nama : Vivi Mutiana No Komputer: 05 Npm : 2205109010 Laboratorium Statistik Dan Sosial Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam - Banda Aceh 2024 TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) Ketepatan pemilihan sebuah metode analisa data bisa memberikan pengaruh yang cukup besar pada hasil penghitungan data yang bersangkutan. Inilah alasan mengapa terdapat banyak jenis metode dengan berbagai ketentuan dan model untuk bisa dipilih sesuai kebutuhan data yang ada. Salah satu metode yang bisa dipilih untuk menganalisa sebuah ada adalah metode RAKF. Metode ini merupakan singkatan dari metode rancangan acak kelompok faktorial. Metode rancangan acak kelompok faktorial merupakan metode yang sering digunakan pada percobaan dengan data yang tidak seragam. M...
Komentar
Posting Komentar